ANTARA HIDUP DAN KEMATIAN
Oleh : Undang Sumargana
Tiba-tiba aku berpikir tentang makna
hidup dan kematian,
“Hidup adalah perjuangan, hidup adalah penantian”
‘Ya penantian menunggu kematian”
“tidak hanya menunggu” terlihat
bayangan lain yang larut dalam percakapan yang tiada berpangkal.
“Kalau tidak menunggu?”, karena tak
ditunggupun kematian pasti datang menjemput,
“Sebelum tiba?’
“Ya berbuat” bayangan itu menjawab
sambil tertawa sinis.
“ Kalau tak berbuat? “ Kataku
“Itulah yang dikatakan mati dalam
kehidupan”
Aku semakin tak mengerti, dalam hati
aku mengeruti ko, ada orang yang mati
dalam kehidupan, apa ya
maksudnya?.
“ada orang yang mati dalam kehidupan
, ada pula orang yang hidup dalam kematian”
Bayangan itu bertutur dengan dengan serieus, mengajak aku berdialog, dan membuat pikiranku
semakin tak mengerti.
“Maksudnya?” kataku penasaran.
“orang yang mati dalam kehidupan
adalah, orang menyia-nyiakan waktu semasa hidupnya, tak mampu mengukir arti, dan tak mampu memberi
manfaat, baik untuk dirinya sendiri maupun orang lain”.
“Kalau orang yang hidup dalam
kematian?” kataku semakin penasaran.
“Orang yang hidup dalam kematian
adalah orang-orang yang beruntung , yang mendapat karunia Allah karena
perbuatan yang baik waktu di dunia, memberi manfaat kepada diri sendiri dan
orang lain”.
“Jika tak berbuat baik?”
“Celakalah orang seperti itu, sudah
matipun akan mendapat kepedihan siksa dan adzab Allah yang sakit luar biasa”
“Masya Allah aku berkata lirih dalam
hati”.
“jadi kesimpulannya , di balik
kehidupan ada kematian dan di balik kematian ada kehidupan”
“Yah” Kata bayangan itu menjawab singkat , dan
menghilang tergesa, gesa.
Aku baru sadar dan berpikir dengan
keras, tentang makna kematian dan
kehidupan.
Malam semakin larut, tapi suara ombak
di lautan masih tetap bergemuruh, tapi
gemuruh ombak tersebut seolah-olah terdengar
berdzikir mengagungkan nama Allah,
Cahaya terang terlihat di tengah lautan,
seolah pancaran Cahya Illahi yang menyambut kedatangan para malaikat,
mengiringi suara takdir yang terus bergema, diiringi petikan musik alami yang
terdengar dari musik alam seolah-olah petikan musik melankolis yang kemerduan
bunyinya tiada tara.
BACAAN LAINNYA
- MEMAHAMI MAKNA SEJARAH DAN HARI GURU NASIONAL
- BUAT SI KUTU LONCAT YANG MENEBARKAN KUTU BUSUK
- DENGARLAH NYANYIAN BURUNG KECIL DAN RINTIHAN PERCAKAPAN OMBAK
LA ILLAH HA ILLALAH, MUHAM MADAROSULLULL
Tiada tuhan selain Allah dan Muhammad utusan Allah, muhammadlah orang terbaik yang harus jadi tuntunan dalam berbuat berkata dan bertingkah.
Waduh pakaiannya gaya santri
BalasHapusSemoga mati kita di ridhoi Allah Yang Maharahman
BalasHapus