SEKOLAH PENDIDIKAN GURU (SPG) DALAM KENANGAN

SEKOLAH PENDIDIKAN GURU (SPG) 

DALAM KENANGAN

SEKOLAH PENDIDIKAN GURU (SPG) DALAM KENANGAN

Sekolah Pendidikan Guru (SPG) kini, tinggal kenangan, dengan segala kebaikannya, tidak bertahan dan dibubarkan di era 90-an. Pada waktu itu banyak masyarakat yang kecewa, mereka menganggap SPG , sekolahyang sangat bagus dalam mendidik putra-putri bangsa. Di  pihak lain pemerintah menganggap  bahwa mutu lulusan SPG harus ditingkatkan dengan cara melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi. Akibatnya lulusan SPG harus melanjutkan kuliah yang tentu saja tidak terpikirkan selanjutnya, apalagi bagi mereka yang sudah lama diangkat jadi Guru.

Sekolah Pendidikan Guru (SPG) ,  sekolah ini dulunya dianggap sekolah favorit, hanya orang orang pilihan yang masuk sekolah ini, yangmenjadikan sulit menembus sekolah ini karena dalam materi seleksi masuk sekolah ini ada tes kepribadian, tes kemampuan,  bakat dan minat. Jadi  yang dapat masuk di SPG sudah pasti anak-anak yang punya kepribadian serta memiliki bakat dan minat sebagai seorang guru. Biaya masuk sekolah SPG sangat rendah dan sangat terjangkau dari golongan ekonomi lemah, dan yang diterima  pun kebanyakan dari masyarakat kalangan ekonomi menengah ke bawah.

Lulusan Sekolah Pendidikan Guru (SPG) dalam kemampuan praktis tentang pelaksanaan pembelajaran dan pengelolaan siswa nampaknya lebih bisa diandalkan dibanding tingkat SLTA yang melanjutkan empat tahun ke Perguruan tinggi, walaupun tentu saja kemampuan kognitif dan pengetahuan dan pengetahuan dari perguruan tinggi tentu saja lebih unggul

Sekadar pengingat saja, mata pelajaran yang diberikan di SPG itu sangat dekat dengan pengelolaan pembelajaran. beberapa di antaranya adalah Psikologi Khusus dan Umum, Psikologi Perkembangan, Psikologi Sosial, Psikologi Anak, Didaktik dan Metodik, dan lain-lain. Banyak sekali mata pelajaran yang berhubungan dengan psikologi dan itu semua dipahami oleh siswa SPG saat itu. Berbagai teori pembelajaran sangat mudah mereka hafalkan dan terapkan dalam pembelajaran. sangat berbeda ketika guru hanya menempuh pendidikan tinggi. mata kuliah psikologi hanya sedikit. Yang banyak adalah mata kulisah tentang teori keilmuan atau materi pelajaran sustantif.

Masih tersimpan dalam ingatan penulis, mulai dari awal kelas 2 SPG, sudah mulai merasakan menjadi Guru, setidaknya jadi calon guru, penanaman disiplin sebagai calon guru, seringnya praktek di sekolah betul-betul memberikan kesan dan mulai mencintai anak SD, hal itu terus tumbuh, sehingga begitu lulus Sekolah Pendidikan Guru (SPG), sudah matang dan siap menjadi guru.

Sekolah Pendidikan Guru (SPG) di tahun 1982 dan sebelumnya, merasakan begitu mudahnya diangkat menjadi Guru SD, tak perlu menunggu lama, sehingga dalamusia muda sekitar 20- 21 tahun sudah mengabdi jadi guru sebagai PNS, dengan semangat yang tinggi di usia muda betul betul dapat diandalkan sebagai pendidik yang handal, tapi sesuai dengan perkembangan jaman pemerintah mengeluarkan peraturan agar guru Tamat Pendidikan S1, tentu saja peraturan tersebut harus ditaati. Guru yang lulusan SPG secara masal melanjutkan kuliah untuk meraih gelar Sarjana.

Sekolah Pendidikan Guru (SPG) kini tinggal kenangan,  SPG yang berdiri dimana-mana menutup sekolahnya. Kab. Tasikmalaya saja pada tahun 1980-an terkenal gudangnya Sekolah Pendidikan Guru SPG pada waktu itu SPG yang ada di Kab. Tasikmalaya:

1.     SPG Negeri 

2. SPG Perwari

3. SPG PGRI

4. SPG Muhamadiah

5. SPG Yayasan Islam

6. SPG Pasundan

Lulusanya tersebar diseluruh Jawa Barat mengabdi di SD yang ada di Jawa Barat, bahkan ada yang sampai keluar pulau Jawa. Bahkan Angkatan-angkatan terlebih dulu, mereka terkenal sebagai guru Inpres, bersamaan dengan dibangunya SD-SD inpres Era Pak Harto, yang konon katanya kualitas bangunannya dikonotasikan dianggap rendah. LIHAT JUDUL "KUALITAS SD INPRES VS  BANGUNAN YANG MANGKRAK klik di sini

Guru-guru yang mengalami Pendidikan di SPG, mungkin tinggal beberapa puluh orang, karena kebanyakan telah Purna tugas sejalan dengan usia yang telah mencapai usia pensiun. Sekolah Pendidikan Guru (SPG) tinggal kenangan, Bersama kekurangan dan kelebihanya disbanding dengan sekolah atau perguruan tinggi yang mencetak guru.

Selamat tinggal Sekolah Pendidikan Guru (SPG), semoga jasa-jasa para guru SPG menjadikan amal pengabdian yang ditaburi karunia dan rahmat Allah.

Aaaamiiiin!

             download disini




3 komentar untuk "SEKOLAH PENDIDIKAN GURU (SPG) DALAM KENANGAN"

  1. Banyak kenangan di SPG. Suatu lembaga ysng mampu mencetak calon guru profesional.

    BalasHapus
  2. Guru lulusan SPG tinggal beberapa orang tersisa, tapi insya Allah guru-guru yang muda lebih hebat.

    BalasHapus