JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN
![]() |
JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN |
Dalam puisi di bawah ini penulis mencoba berfilsafat dengan alam agar kekosongan rohani terisi, sehingga tifu daya yang mengacaukan fikiran dapat teratasi.
Selamat membaca dan mengapresiasi
JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN
Jangan takut datangnya hujan dan badai
Hadapilah dengan keteguhan hati
Sebab hujan dan badai pasti mereda
Sambutlah Pelangi yang mempesona
Dengan pedaran keindahan setiap sudut rasa
Sadarlah takutlah pada pesona yang datang
Sebab hakekatnya pesona indah tipu yang menguasai hati
dan pikiran tentang keindahan adalah fartamogana
Jangan andalkan menentang badai dengan kekuatan
Lihatlah pohon beringin yang kokoh tak bisa menahan badai
Belajarlah pada rumput kecil yang tumbuh dipinggir jalan
Datangnya badai hanya merendah ke dasar tanah
badai berlalu dia dapat berdiri Kembali
belajar dari lautan, apapun yang datang dari sungai dia terima
jika tak sesuai dihempaskan ke tepi pantai.
Jangan biarkan ruhani dalam kekosongan
Tipu daya syetan akan melumpuhkan akal sehatmu
Jangan sia-siakan usia beliamu dengan rasa manis
kemanisan hanya fata morgana yang membutakan hatimu
Ketika kita mengikhlaskan pada jalan yang tak kita kehendaki
Itulah wujud ibadahyang menjadi tolok ukur untuk dicatat
Bukan lamanya kau ambil ruku namun hati penuh berdusta
Atau berkalung sorban, dan berhias tasbih diantara jemari
Ahlak terpuji bukan penguasaan dalail untuk disombongkan
Tapi ahlak terpuji adalah ketetapan hati, terwujud dalam prilaku
BACA LAINNYA:
Teguhkan cinta kita, jangan terlalu sering menangisi takdir
Hidup ini akan iri pada mati jika mati dalam ridha Illahi
Seruling kehidupan yang ditiupkan akan sampai ke puncak Nurani
Jika keikhlasan selalu menetap dalam kesucian hati
Kata-kata akan tersemat dalam senja yang tenggelam
Maka keluarlah dari angan
yang terlalu sempit untuk menumpakan hati
badan melambung rasa pada senja yang samar
menuntun fikir membawa angan pada kuasa-Mu
Posting Komentar untuk "JANGAN BIARKAN ROHANI DALAM KEKOSONGAN"