KESEPIAN YANG MELANDA KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SEBUAH PUISI

 KESEPIAN YANG MELANDA KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SEBUAH PUISI

KESEPIAN YANG MELANDA KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SEBUAH PUISI

Kesepian adakalanya melanda perasaan manusia , terkadang menimbulkan  perasaan rindu yang sulit dibendung. Kesepian dan kerinduan bisa membuat rasa resah, gelisah pusi bisa dengan  intim melukiskan rasa rindu yang mendalam  hingga mampu menyudutkan  rasa ingin bertemuan dengan orang yang disayanginya  melalui bahasa permajasan. Bahasa pengucapan dan kata-diksi dalam  puisi-puisi mungkin tak dapat dipahami secara lahiriah, penulis biasanya  ingin membebaskan kata-kata dari beban yang menimpa pikirannya, meskipun kadang sulit diterima pemikiran kebanyakan orang.

Puisi yang baik  memiliki kedalaman  makna yang tak seluruhnya bisa ditembus. Misalnya  dengan memanggil-manggil Kekasih hingga kata-katanya terasa bergaung dan mengalunkan gema eksistensialis yang bergelora.

Puisi bisa saqja hanya iimajinasi tentang pribadinya sendiri. Tapi, pembaca umum menganggap itu sebuah karya yang fenomenal. Dalam puisi di bawah ini  pengarang mengambarkan sebuah perasaan sepi, yang menyelimuti hatinya.

Selsamat mengapresiasi puisi di bawah ini:

SEPI DI LUAR SEPI DI HATI SEPI DI DALAM DADA

(Undang Sumargana)


Sepi di di hati sepi luar sepi di dalam rasa 

Sepi memintalnya di dalam dada

Di dalam hujan jarinya merajut kemarau

Pohon rimbun diguyur udara dingin

adakah esok hari kan menebar asa 

tanah  gersang bisa  menumbuhkan  padi



Sepi di di hati sepi luar sepi di dalam rasa 

ada bayangan yang meringkuk membidik resahku

ia yang datang  mengetuk-ngetuk jantungku 

yang menyembunyikan suburnya benih cinta

ingin sekali  membenamkan benih rasa  di dadamu

kurapalkan nyanyian rindu yang mengalir dalam rimbun doadoa

aku takkan pernah selesai mengundangmu

dalam penjamuan kecil  degup jantungku

BACA JUDUL YANG BERKAITAN DENGAN  PUISI PUISI LAINNYA:

  1. Kemana Aku Harus Melangkah 
  2. Fikri Penyair dari Muara Enim Sumatra Se
  3. Dari Sebuah Perjalanan
  4. Nu Lumampah Ngukur Lengkah

sebuah ingin yang menjadi angan

dan angan yang menjelma angin.


selamat tinggal rindu

rasanya ingin sekali  aku menghapusmu

biar ku simpan  menjadi kenangan


dalam airmata waktu: merindukan tuturmu.

Dalam tubuh hujan yang mengguyur basah

hujan perasaan  yang luruh dalam derai air mata kita

waktu itu, matahari , mendadak menitipkan rasa cemburu


yang tenggelam dalam dalam seduhan kopi hangat dan wangi

Sekarang matahari telah menemukan mata air sendiri

Lalu  setelah kita Lelah mengejar matahari yang tak kunjung berhenti 

Kita berusaha  dengan perlahan menghapus hujan

Merasakan hangatnya pelukan dalam napas  kopi panas 

Dalam tegukan penuh rasa  tanpa memecah cangkirnya yang sepi

Downloade raja Sasta di sini 


Tasik Selatan, 06 Juli 2023




Posting Komentar untuk "KESEPIAN YANG MELANDA KEHIDUPAN MANUSIA DALAM SEBUAH PUISI"