SABAR TAK ADA BATASNYA
![]() |
SABAR TAK ADA BATASNYA |
Sabar tak ada batasnya, itulah yang diajarkan dalam islam. Dalam islam sesuatu yang bermuatan positif tak ditentukan batasnya, begitu pula dengan kesabaran. Dalam hal kebaikan, islam menganjurkan untuk beramal sebaik-baiknya tanpa Batasan. Potensi kesabaran perlu dikembangkan sebaik-baiknya. Dengan ujian kesabaran inilah Allah akan mengangkat derajat seseorang ke maqam tertinggi.
Sabar tak ada batasnya. Lalu kenapa banyak orang mengatakan bahwa kesabaran ada batasnya? Barangkali mereka yang beranggapan seperti itu barangkali dari sudut kemanusiaan. Dengan kata lain manusia dalam taraf-taraf tertentu mempunyai batas kesabaran. Terus sampai di mana batas kesabaran tersebut. Tak seorangpun yang tahu batas keseabaran tersebut, hal itu tergantung kepada individu masing-masing. Dengan demikian bisa disimpulkan kesabaran taka da batasnya.
Sabar tak ada batasnya. Namun yang membatasi kesabaran seseorang itu tergantung seberapa besar iman Anda terhadap setisp keputusan-Nya. Untuk mengukur tingkat kesabaran seseorang, bisa dilihat seberapa besar ujian yang dating pada dirinya. Olah karena itu Allah swt akan menguji seseorang dengan kadar atu ukuran sejauh dia mampu menangungnya. Allah swt tak pernah memberikan beban kehidupan di luar batas kesanggupan seseorang hamba untuk menerimanya. Rasullah saw bersabda: “Manusia yang paling berat ujiannya adalah para Nabi, kemudian di bawah mereka dan seterusnya. Seseorang diuji menurut kadar agamanya (keimananya. Jika dia memiliki keteguhan dan kesabaran yang kuat dalam agamanya, ujian diperberat agar semakin bertambah pahalanya” (H.R. Tirmidzi)
Sabar tak ada batasnya. Hal ini bisa belajar dari sejarah kehidupan orang-orang terdahulu, dimana masing-masing orang di uji masing-masing dengan aneka macam cobaan dan ujian hidup yang berbeda-beda. Semakin besar keimanan seseorang, semakin besar ujian kesabaran dari Allah swt. Ini sebagai tahapan dari kenaikan kelas. Seseorang dalam perjalanan hidup sebagai hamba Allah. Suatu Riwayat, Abu Hurairah r.a. Rosulullah saw bersabda “ Siapa saja yang dikehendaki oleh Allah menjadi orang baik, maka dia akan diberikan cobaan.” (H.R. Bukhari).
Sabar tak ada batasnya. Hal ini bisa dibuktikan dalam kehidupan tokoh-tokoh besar, tak pernah kita jumpai bahwa sebelumnya mereka diuji oleh serangkaian kesulitan dalam kehidupan. Dari Nabi Adam a.s hingga Nabi Muhammad saw. Semuanya mengalami ujian bahkan ujian yang mereka hadapi berkali-kali lipat beratnya dibandiungkan dengan ujian yang pernah kita alami dan akan kita alami saat ini. Mungkin orang akan berkomentar, sinis mengatakan, Mereka kan nabi, kita kan bukan. “ Justru di sini letak persoalannya, Potensi Robbaniyah dalam wujud tingginya kesabaran dan keimanan yang mereka miliki. Allah Azz awa Jalla mengangkat mereka menjadi utusan-Nya Allah swt menjadikan mereka tokoh besar besar dan penting dalam sejarah suri tauladan bagi generasi sesudahnya.
Pada dasarnya, setiap orang, termasuk kita memiliki potensi menjadi wali-wali Allah atau kekasih Allah swt. Hanya persoalannya, persoalannya kita ingin mencapai derajat mulia ini. Salah satunya kesabaran belum menjadi bagian dari sikap hidup kita sehari-hari. Lalu di mana dan kapanklah posisi terhormat itu akan kita raih ?
Kesabaran tak ada batasnya, namun kebanyakkan dari kita bukanya kita menyibukkan diri dengan berlatih bersabar dalam menghadapi kerasnya tantangan dan ujian kehidupan. Sebaliknya kita mencari-cari alasan dengan kelemahan-kelemahan yang ada pada diri kita.
Kesabaran taka da batasnya namun kebanyakan mencoba melakukan upaya membatasi kesabaran untuk kemudian melakukan tindakkan-tindakan yang melanggar ajaran agama sebagai bukti nyata dari kelemahan dan kerapuhan jiwa seseorang. Termasuk, tipisnya iman mereka, sebagai salah satu bukti kongkrit permasalahan terkait keharusan bersabar yang dilanggar adalah fakta banyaknya kasus bunuh diri yang semakin meningkat dengan cara yang semakin canggih, dan beragam pula, mulai dari minum racun hingga yang lagi ngetren meloncat dari Gedung yang tinggi
Inilah titik krusial dari alasan bahwa kesabaran ada batasnya. Meski manusiawi pendapat demikian sebenarnya berpeluang untuk membuka pintu syaetan. Ingatlah bahwa kesabaran itu adalah keutamaan hidup yang tak mengenal ruang dan waktu. Kesabaran adalah ketinggian ahlak yang tiada batas sebagai mana makna kata sabar adalah yaitu shubr yang berarti ‘puncak ketinggian. Siapa puncakketinggian itu? Tak alain adalah Allah swt. Sebagaimana dalam Asmaul Husna memiliki nama As- Shabur yang sering diterjemahkan Yang Maha Penyabar.
BACA JUGA:
- KEAJABIBAN ENERGI SYUKUR
- HABIB AL-HABSY DENGAN KAROMAHNYA
- PRIANGAN SI JELITA PESONA ALAM DALAM PUISI RAMADHAN K.H
Kesabaran taka da batasnya, yang pasti akan mengantarkan seseorang menjelajahi indahnya taman-taman surga dan menikmati hidangan yang lezat di dalamnya, sebagai sebuah keuntungan atau kemenangan besar yang dijanjikan. Sebagaimana Allah berfirman: “Sifat yang baik itu tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang sabar dan tidak dianugrahkan melainkan kepada orang-orang yang memiliki keuntungan yang besar” (Q.S. Fushilat : 41; 35)
Sumber dari : Quantum Sabar & Syukur
Posting Komentar untuk "SABAR TAK ADA BATASNYA"