DI PUNCAK KARANG TAWULAN

 DI PUNCAK KARANG TAWULAN

Pada dasarnya puisi merupakan kumpulan rekaman-rekaman perjalanan rohani atau mistik sang penyair. Puisi akan lahir sesuai dengan konteks dimana penyair ada dan bergelut dengan ruang dan waktu. Ada dalam ruang pengetahuan dan ada dalam konteks sosial-budaya. Wajar jika ada banyak aliran puisi yang berkembang di Indonesia maupun di luar Indonesia, sebab sudah menjadi hukum alam atau sunnatullah. Adanya konteks pengetahuan dan konteks sosial inilah seringkali penyair gegabah dan buru-buru untuk melahirkan puisi, padahal rohaninya belum hamil. Problem ini kemudian ada penyair yang mengambil dari sudut sosial ada juga yang mengambil dari sudut agama maupun filsafat untuk menghamili rohaninya.  Sebuah puisi lahir terinfirasi dengan alam yang kadang datang menjadi  infirasi pada kita,  bisa bercerita tentang cinta, tentang hidup, bahkan tentang perjalanan kehidupan yang penuh liku-liku. Alam bisa pula membangkitkan kenangan yang kadang mengorek luka di dalam dada  Dalam puisi di bawah ini penulis mencoba menjadikan keindahan Pantai Karang Tawulan dalam torehan kata-kata yang bercerita tentang cinta yang akhirnya membawa kedamaian.  Selamat membaca dan menginspirasi puisi di bawah ini.    DI KARANG TAWULAN    Aku begitu terdiam  dalam Rahim lautan yang menghempaskan gelombang  riuh angin menebak pepohonan di puncak Karang Tawulan  suara obrolan berpacu dengan gemuruh ombak menghempas karang  aku telah datang sebagai camar perkasa mempersuntingmu  aku membayangkan membawamu ke tengah lautan  berselancar dalam ganasnya ombak, dalam terpaan angin buritan    Sayangku…..  matahari  telah mulai redup dibalik awan di semenanjung lubuk kerinduan  mari kita  menuju muaramu,  muara rasa yang penuh kedamaian  di telukmu aku terdiam menikmati mata sayu dan persemaian  senyumma  dihamparan pantaimu ku tanamkan benih asa   tuk menebar tumbuhkan doa rindu di dalamnya.    Di puncak Karang Tawulan….  butiran pasir di pantai bertasbih lirih bersama percikan air  hari ini ditakdirkan bersama engkau menatap gelombang  setelah aku tersesat dalam kembara ditepian sunyi  Mari Bersama sayangku….  tumbuhkan hijau daun bakau di lubuk hati  biarkan aku terbang tinggi merambah langit  ataukah ke udara perkasa menerompa lautan  kemudian menantang badai  mencakar langit atmosferku  emosi karam di antara gemerlap cahaya air laut  akhirnya aku pasti menukik hinggap di hatimu
DI PUNCAK KARANG TAWULAN

 DI PUNCAK KARANG TAWULAN

RAJA SASTRA Pada dasarnya puisi merupakan kumpulan rekaman-rekaman perjalanan rohani atau mistik sang penyair. Puisi akan lahir sesuai dengan konteks dimana penyair ada dan bergelut dengan ruang dan waktu. Ada dalam ruang pengetahuan dan ada dalam konteks sosial-budaya. Wajar jika ada banyak aliran puisi yang berkembang di Indonesia maupun di luar Indonesia, sebab sudah menjadi hukum alam atau sunnatullah. Adanya konteks pengetahuan dan konteks sosial inilah seringkali penyair gegabah dan buru-buru untuk melahirkan puisi, padahal rohaninya belum hamil. Problem ini kemudian ada penyair yang mengambil dari sudut sosial ada juga yang mengambil dari sudut agama maupun filsafat untuk menghamili rohaninya.

Sebuah puisi lahir terinfirasi dengan alam yang kadang datang menjadi  infirasi pada kita,  bisa bercerita tentang cinta, tentang hidup, bahkan tentang perjalanan kehidupan yang penuh liku-liku. Alam bisa pula membangkitkan kenangan yang kadang mengorek luka di dalam dada

Dalam puisi di bawah ini penulis mencoba menjadikan keindahan Pantai Karang Tawulan dalam torehan kata-kata yang bercerita tentang cinta yang akhirnya membawa kedamaian.

Karang Tawulan adalah sebuah objek wisata Pantai yang berada di Kecamatan Cikalong, Kabupaten Tasikmalaya, Provinsi Jawa Barat.

Selamat membaca dan menginspirasi puisi di bawah ini.

BACAAN YANG LAINNYA:

DI KARANG TAWULAN


Aku begitu terdiam

dalam Rahim lautan yang menghempaskan gelombang

riuh angin menebak pepohonan di puncak Karang Tawulan

suara obrolan berpacu dengan gemuruh ombak menghempas karang

aku telah datang sebagai camar perkasa mempersuntingmu

aku membayangkan membawamu ke tengah lautan

berselancar dalam ganasnya ombak, dalam terpaan angin buritan


Sayangku…..

matahari  telah mulai redup dibalik awan di semenanjung lubuk kerinduan

mari kita  menuju muaramu,  muara rasa yang penuh kedamaian

di telukmu aku terdiam menikmati mata sayu dan persemaian  senyumma

dihamparan pantaimu ku tanamkan benih asa 

tuk menebar tumbuhkan doa rindu di dalamnya.


Di puncak Karang Tawulan….

butiran pasir di pantai bertasbih lirih bersama percikan air

hari ini ditakdirkan bersama engkau menatap gelombang

setelah aku tersesat dalam kembara ditepian sunyi

Mari Bersama sayangku….

tumbuhkan hijau daun bakau di lubuk hati

biarkan aku terbang tinggi merambah langit

ataukah ke udara perkasa menerompa lautan

kemudian menantang badai

mencakar langit atmosferku

emosi karam di antara gemerlap cahaya air laut

akhirnya aku pasti menukik hinggap di hatimu


Karang tawulan, 26 -08 2023

2 komentar untuk "DI PUNCAK KARANG TAWULAN"