ASAL USUL KUNTILANAK DI INDONESIA
MENURUT HASIL PENELITIAN ORANG JERMAN
![]() |
ASAL USUL KUNTILANAK DI INDONESIA MENURUT HASIL PENELITIAN ORANG JERMAN |
Kisah-kisah mistis tentang kuntilanak, menjadi pembicaraan yang menarik bagi masyarakat Indonesia dan menjadikan pembicaraan yang popular.
Berbekal rasa penasaran, seorang bule Jerman melakukan penelitian soal hantu kuntilanak yang cukup populer di Indonesia. Hal inilah yang mendasari seorang peneliti asal Jerman, Timo Duile, untuk menelisik lebih dalam tentang mitos kuntilanak yang masih dipercaya hingga sekarang.
Tak hanya Indonesia, negara-negara tetangga juga memiliki mitos serupa seperti kuntilanak dan teman-temannya.
Lalu, seperti apakah hasil dari penelitian Timo Duile tentang mitos kuntilanak? Jika ada hal-hal yang dianggap tidak masuk akal, maka biasanya hantu sering dijadikan kambing hitam.
Kepopuleran cerita hantu di Tanah Air sendiri bisa terjadi karena kebiasaan dari orang-orang terdahulu. Publik percaya jika cerita hantu merupakan salah satu jenis cerita rakyat atau folklore.
Cerita-cerita seperti itu masih awet hingga sekarang karena diteruskan secara turun-temurun dari mulut ke mulut. Salah satu yang paling populer adalah cerita tentang kuntilanak. Kuntilanak biasanya digambarkan sebagai sosok perempuan berbaju putih, berambut panjang, dan sering tertawa yang menyeramkan. Penggambaran kuntilanak yang menyeramkan itu kemudian menimbulkan berbagai pertanyaan tentang asal-usulnya. Hingga pada akhirnya, antropolog Jerman bernama Timo Duile melakukan penelitian terkait kuntilanak tersebut.
Penelitian Timo Duile itu berjudul "Kuntilanak: Ghost Narratives and Malay Modernity in Pontianak, Indonesia". Penelitian itu kemudian dipublikasikan Journal of the Humanities and Social Sciences of Southeast Asia pada 2020 silam. Dalam judulnya, Timo Duile mencantum nama Malaysia. Sebab kuntilanak tak hanya ada di Indonesia, tetapi juga ada di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam, yang menyebutnya pontianak.
Penamaan pontianak di Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam sebagai kata ganti kuntilanak tidak terlepas dari kaitannya dengan asal-usul Kota Pontianak. Kata Pontianak sendiri berasal dari bahasa Melayu 'Ponti' yang berarti pohon tinggi. Asal kata ini berkaitan erat dengan kondisi alam di Delta Sungai Kapuas dan Landak yang jadi cikal-bakal Kota Pontianak.
Masyarakat Malaysia, Singapura, dan Brunei Darussalam beranggapan pohon tinggi selalu ditempati oleh banyak roh. Roh memiliki berbagai sifat seperti manusia, ada yang jahat, baik, atau netral.Karenanya roh bisa hidup berdampingan dan saling berkomunikasi dengan manusia Namun, pada suatu ketika Syarif Abdurrahman, pendiri serta sultan pertama di Kerajaan Pontianak menggusur pepohonan itu dan menjadikannya sebagai permukiman yang jadi cikal bakal Kota Pontianak.
Lebih lanjut menurut Timo Duile , sejak penggusuran itu dilaksanakan terjadilah perubahan sebutan terhadap roh tersebut menjadi pontianak atau kuntilanak yang merujuk pada penunggu pepohonan tinggi. Hal ini juga membuat manusia modern mengidentikkan pohon besar, seperti beringin, sebagai tempat tinggal setan. Lantas, apa alasan roh berubah menjadi seram dan identik dengan wanita? Jawaban atas hal ini dapat ditemukan dalam riset sejarawan Nadya Karima Melati berjudul "Monsterisasi Perempuan dan Monoteisme" (2022).
Sebelum Timo Duile, Nadya telah lebih dulu melakukan riset kuntilanak sejak 2013 silam. Dalam salah satu kesempatan, dia kemudian memaparkan jawaban menarik.
KLIK JUDUL BACAAN LAINNYA
- 3 CARA MEMBUAT TEH KUNYIT DAN 12 MANFAATNYA BAGI KESEHATAN
- 47 CONTOH SOAL SELEKSI CPNS 2023 TEST WAWASAN KEBANGSAAN
- 30 CONTOH SOAL SLD CPNS 2023 LENGKAP DENGAN KUNCI JAWABAN
Menurut Nadya, pandangan seram itu terjadi karena kedatangan agama monoteisme. Kehadiran monoteisme menolak adanya sosok spiritual lain selain Tuhan, Karenanya, pandangan roh bergeser menjadi hantu atau monster.
"Agama monoteisme diperkenalkan bersamaan dengan patriarki. Mereka memperkenalkan konsep ketuhanan yang maskulin, menggeser kemudian menghancurkan kepercayaan lokal yang berhubungan dengan roh dan alam," tulisnya.
Berubahnya pandangan roh menjadi hantu tersebut selaras dengan pelekatan perempuan sebagai hantu. Hal ini disebabkan karena perempuan memiliki pengalaman erat yang dekat dengan kematian. Meski begitu, penggambaran kuntilanak sebagai perempuan yang menyeramkan sudah terlanjur membeka di pikiran masyarakat karena sering dipopulerkan oleh film dan cerita misteri.
Hal itu juga susah untuk diubah kembali.
SUMBER BACAAN
di Tribuntrends.com
Posting Komentar untuk "ASAL USUL KUNTILANAK DI INDONESIA MENURUT HASIL PENELITIAN ORANG JERMAN"