MANUSIA DITAKDIRKAN SENANG BERTENGKAR
RAJA SASTRA- Ada sebuah sebuah kajiannya mengulas seputar manusia yang suka konflik. Menurut Gus Baha hobi manusia yang suka bertengkar itu mamang sudah takdirnya begitu.
Lebih jauh Gus Baha menjelaskan; Jadi manusia itu ditakdirkan senang bertengkar. Pendapat baik saja masih bertengkar untuk mencari yang lebih baik. Sama-sama kebenaran masih mencari yang paling benar. Apalagi sengketa tentang sesuatu sudah pasti akan menjadi pertengkaran.
Gus Baha melanjutkan; bisa jadi karena manusia dari awal sudah kurang kerjaan. Jadi barang baik masih diperdebatkan dengan yang lebih baik. Sehingga Tuhan di antaranya melukiskan, kelak jika kiamat, kapan saja terjadinya, orang pun sibuk bertengkar, sibuk gegeran. Dan itu sudah pasti.
Karena itu tadi, watak dasar manusia itu ”konflik”. Misalnya pengurus masjid, bahkan mungkin organisasi perdamaian ketika rapat juga bertengkar. Padahal organisasi perdamaian. Tapi pas rapat berdebat: ”lalu solusinya apa?!” Solusinya begini, yang lain mendebat solusinya begitu. Padahal organisasi perdamaian, tapi ya tetap bertengkar. Asal masih manusia itu masih bertengkar.
Nah uniknya lagi manusia itu bahkan ketika ingin bisa berdamai juga harus punya alat untuk bertengkar. Kalau tidak ya diinjak-injak. Makanya saya pernah mengkaji dalam salah satu kitab itu ada makalah yang bunyinya begini;
”idza aradta asshulka fastaidzatil arbi”
Kalau kamu ingin damai maka siapkan alat perang sebanyak mungkin. Logikanya begini; misalnya ada bajingan atau penjahat, dia punya bom, punya pedang, lalu kamu sebagai orang saleh tidak punya apa-apa, bisa gak bargaining perdamaian?. Kan gak bisa.
Mereka terpaksa damai karena kamu punya senjata yang imbang. Jadi kalau musuh kamu punya nuklir dan kamu tidak punya apa-apa terus kamu bilang ”ayo kita damai saja”. Mereka akan merasa rugi kalau damai, orang saya bisa ngebom, kok damai. Makanya kamu harus punya senjata yang bisa mengimbanginya.
Dalam tafsir-tafsir itu diterangkan; Ketika Allah menyurug kita dengan: kamu-kamu umat Islam harus menyediakan alat perang dengan sebanyak mungkin.
Itu maknanya bukan berarti Allah menyuruh umat Islam berperang terus. Dalam keadaan dunia yang banyak gesekan seperti ini orang itu bisa damai justru kalau sama-sama punya senjata. Dan teori itu dipakai oleh manusia seluruh dunia.
Misalnya Amerika itu kan terkenal digdaya, maka Korea Utara sebegai salah satu seterunya, agar dihargai Amerika harus memproduksi senjata sebanyak-banyaknya.
Ya sudah seperti itu, itu sudah teori seperti yang dikatakan Al-Quran. Karena manusia punya watak dzalim. Watak dzalim itu kalau tidak diimbangi, maka yang satu akan diinjak-injak yang lainnya.
Sehingga dalam fiqih Islam itu lucu, fiqih itu agak jorok tapi kamu mau gak mau harus setuju. Misalnya menurut fiqih kamu punya istri cantik maupun jelek, kalau tidak mau kamu kumpuli, maka tidak wajib kamu beri nafkah.
Tapi artinya istri juga bisa ngancam “jika tidak diberi nafkah juga tidak boleh menggauli saya”, sebenarnya ya agak jorok fiqih ini. Tapi menurut sudut pandang fiqih memang begitu.
Perempuan itu tidak wajib melayani suaminya, jika tidak diberi nafkah. Nah lucunya fiqih juga memprofokasi suami, dan suami tidak wajib memberi nafkah kalau istri tidak mau melayani. Jadi fiqih demikian itu karena mengikuti teori umum.
Makanya bagi suami yang kere-kere itu ya resikonya tidak dapat jatah kelon karena tidak mampu menafkahi. Canda Gus Baha.
Semua itu karena manusia pada dasarnya punya jiwa konflik. Dan mental konflik itu tidak dihilangkan oleh Allah keculi nanti ketika sudah di Surga. Allah ngendikan; sifat dengki, sifat hasut, itu dihilangkan setelah di Surga.
Sehingga akibatnya ketika di dunia ini antar sesama orang sholeh juga saling hasud. Rebutan masjid. Rebutan sholat yang paling benar, juga gegeran. Padahal mereka tahu bahwa otoritas itu ada ditangan Allah, tapi ya itu tadi, menang kalah pokoknya gegeran.
Contoh lain seperti antar sopir bis itu, meski sama-sama satu perusahaan tapi kalau di jalan juga suka saling berebut penumpang, saling salip. Pokoknya gegeran. Sebab manusia itu punya mental saling berebut.
Bacaan lainnya:
- CALON PEMIMPIN CIUNG WANARA MENUJU PEMIMPIN CIUNG LODAYA
PENGAWASAN TERKAIT NETRALITAS ASN DAN PEJABAT PEMERINTAH DALAM PENYELANGGARAAN PEMILU
Gus Baha lebih jauh menyatakan; Allah menciptakan manusia pertama itu Nabi Adam, itu juga melahirkan konflik dengan malaikat. Kata Allah: Adam itu khalifah. Kata malaikat; khalifah kok manusia, pasti suka konflik.
Nah malaikat protes itu juga berarti gegeran sendiri. Allah yang menciptakan makhluk kok diprotes. Maka Allah ngendikan; Lha aku yang punya makhluk bikin aturan kok kamu protes.
Jadi kehadiran manusia pertama itu juga sudah terjadi keributan dengan malaikat. Kemudian manusia berikutnya di dunia, yaitu Qabil dan Habil juga sudah ribut antar saudara, karena masalah perempuan. Maka konflik tertua manusia di dunia itu ya masalah perempuan.
Maka dari itu, meski hidup di dunia ini memang ribet dan kerap ribut, tapi ya dinikmati saja. Klik di sini
Wallahu a’lam bishowab
Posting Komentar untuk " MANUSIA DITAKDIRKAN SENANG BERTENGKAR"