EFEKTIVITAS KURIKULUM MERDEKA BERKAITAN
DENGAN MARAKNYA KASUS BULLYING/ PERUNDUNGAN ANAK SEKOLAH
![]() |
ILUSTRASI MARAKNYA KASUS PERUNDUNGAN/ BULLYING |
"Ini menurut saya harus pertanyakan kepada Mendikbudristek. Berarti evaluasi, monitoring oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi terhadap Kurikulum Merdeka ini tidak efektif," kata Purnamasidi kepada KompasTV, Selasa (3/10/2023).
"Jadi kasus bully di sekolah ini tentu sesuatu yang membuat kita agak marahlah dengan fenomena seperti ini," sambungnya.
Perundungan/ bullying membuat kita tercengang dengan kejadian-kejadian sebagai berikut:
- Seorang siswa sekolah dasar di Kedoya Utara, Kebon jeruk, jakarta barat dianiaya temannya yang tak terima dirinya kalah saat bermain game, pada 24 September lalu.
- Sementara itu di Cilacap, kasus perundungan sesama siswa SMP kembali terjadi. Dalam video terbaru yang beredar di media sosial, tampak seorang siswa berseragam putih biru mengalami kekerasan fisik dari beberapa siswa lain di sebuah lapangan di Cimanggu.
- Di Bandung, Jawa Barat korbannya seorang siswi SMP yang dilakukan sejumlah rekannya di Lapangan Sukapura, Kiara Condong.
Perundungan yang dilakukan anak-anak marak terjadi. Perundungan yang tampak terlihat ini tak bisa dipungkiri kurangnya efektivitas penerapan Kurikulum Merdeka yang digagas Menteri Pendidikan, Kebudayaan, selain itu peran media sosial yang menyebarkan informasi dengan cepat.
Tapi, seberapa besar pengaruh medsos dan juga game online menimbulkan dampak negatif hingga terjadi perundungan? Kata Psikolog Intan Erlita.
Dikutiv dari Kompas Politikus Partai Golkar itu meminta Nadiem segera mencari solusi untuk permasalahan tersebut.
"Dan apalagi ini terjadi di instansi pendidikan dan mas menteri sejak awal menduduki jabatan sebagai Mendikbudristek, beliau sudah me-launching namanya Kurikulum Merdeka."
"Basis tujuan dari Kurikulum Merdeka adalah membangun dan mewujudkan insan pancasilais, pelajar Pancasila," ujarnya.
BACA JUGA
- KURIKULUM MERDEKA DALAM MENINGKATKAN MUTU PENDIDIKAN
- 12 BAHASA TUBUH YANG MERUPAKAN CIRI-CIRI KEBOHONGAN
- 14 AYAM HIAS TERPOPULER YANG BISA MENJADI TEMAN BERMAIN
Namun, bila merujuk fenomena yang terjadi, menurut Purnamasidi, Kurikulum Merdeka malah tak menghasilkan pelajar yang menganut prinsip Pancasila.
"Kalau kemudian output-nya malah bullying di sekolah-sekolah tentu kami dari Komisi X mempertanyakan efektivitas dari pencapaian pendidikan Kurikulum Merdeka."
"Ini satu anomali dari cita-cita untuk mewujudkan pelajar Pancasila dengan perilaku yang sangat tidak pancasilais," katanya.
Perundungan/ bullying membuat kita tercengang
fakta yang beredar video yang memperlihatkan seorang siswa SMP di Cilacap, Jawa Tengah, menjadi korban perundungan yang dilakukan teman sekolahnya.
Kasatreskrim Polresta Cilacap Kompol Guntar Arif Setiyoko mengatakan siswa SMP berinisial FF itu berusia 13 tahun. Dari hasil pemeriksaan rontgen, FF mengalami patah tulang rusuk akibat aksi kekerasan yang dilakukan temannya.
"Oleh karena itu, FF dirujuk ke RSUD Prof Dr Margono Soekarjo Purwokerto untuk mendapatkan penanganan yang lebih intensif," kata Guntar di Cilacap, Jumat (29/9/2023).
Dilansir Antara, perundungan terhadap FF dilakukan teman sekolahnya, MK (15) dan WS (14), yang kini telah ditetapkan sebagai tersangka.
Guntar mengatakan MK dan WS dijerat dengan pasal berlapis, yakni Pasal 80 Undang-Undang Sistem Peradilan Pidana Anak yang ancaman hukumannya 3,5 tahun penjara dan Pasal 170 KHUP dengan ancaman hukuman 7 tahun penjara.
"Kami gunakan Pasal 170 KUHP karena perbuatannya dilakukan bersama-sama, lebih dari satu orang. Saat ini kedua tersangka kami tempatkan di tempat khusus," kata Guntar.
Pesan kami mari tingkatkan pengawasan dari pihak sekolah dan orang tua serta keterlibatana masyarakat agar hal ini tidak terjadi lagi. Jangan sampai dunia pendidikan kita tercoreng olah siswa-siswa yang tak bertanggung jawab, yang akhirnya mau- tidak mau pihak sekolah merasa dipojokan. KLIK DI SINI
SUMBER : KOMAPS.
Posting Komentar untuk "EFEKTIVITAS KURIKULUM MERDEKA BERKAITAN DENGAN MARAKNYA KASUS BULLYING/ PERUNDUNGAN ANAK SEKOLAH "