RENGEKAN TANGISAN SEORANG PELAJAR YANG AWALNYA TANTANG DUEL GURU

RENGEKAN TANGISAN SEORANG PELAJAR 

YANG AWALNYA TANTANG DUEL GURU

SEORANG PELAJAR  YANG AWALNYA TANTANG DUEL GURU

RAJA SASTRA- Mengambil pelajaran dari peristiwa seorang siswa SMA di Barsel Kalteng yang awalnya tantang duel guru. Hal ini mengundang kecaman dari berbagai pihak, dan tentu saja menimbulkan keprihatinan di dunia Pendidikan kita Rengekan dan tangisan seorang pelajar di Barsel Kalteng yang awalnya tantang duel guru terkuak. Bahkan kelakuan yang keterlaluan tak tanggung-tanggung, siswa tersebut sampai melepaskan seragam yang dikenakannya demi melawan sang guru.

Subhanallah ada apa di dunia Pendidikan di negara Indonesia?

Apakah ini menandakan bahwa konsep Pendidikan di negara kita yang salah?

Atauklah guru yang salah dalam penerapan konsep  pendidikan tersebut ?

Terlepas dari hal tersebut peristiwa ini  berawal  dari sang siswa marah karena tidak terima ditegur untuk merapikan seragam sekolahnya. Sesaat setelah itu, siswa SMA berinisial HK (16) itu kemudian mengajak gurunya duel satu lawan satu. Tak tanggung-tanggung, siswa tersebut sampai melepaskan seragam yang dikenakannya demi melawan sang guru.

Momen saat siswa tantang guru itu direkam oleh salah seorang yang berada di lokasi, dan kini rekaman itu beredar luas di media sosial. Dalam video yang beredar, terlihat siswa marah dan menantang guru lantaran tidak terima ditegur untuk merapikan seragam sekolahnya.

Siswa itu meluapkan emosi kemudian melepaskan seragamnya sembari menantang gurunya berkelahi.

"Sini kalau berani," ucapnya. 

Lalu, sang guru menjawabnya dengan nada rendah, seolah ingin menenangkan siswa SMA itu. "Ini bukan masalah urusan berani apa enggak," jawabnya.

Mendapat jawaban tersebut dengan arogannya sang siswa itu makin petangtang petengteng "Ayo, ayo, ayo," tantang siswa tersebut. Namun sang guru tetap bersikukuh untuk tidak melayani emosi muridnya itu.

"Bukan nak, bukan, kamu siswa," kata guru itu.

Bahkan tantangan siswa SMA itu terus berlanjut, sampai ia membuka bajunya bak kesetanan sembari mengepalkan tangannya.

Kerendahan hati gurunya pun menjadikannya bak seorang preman yang terus menantang gurunya untuk berkelahi. Di sinilah kesabaran guru tersebut telah teruji. Tapi siswa tersebut makin berani tak menggambarkan kelakuan seorang siswa.

"Iya kita main di luar, ayo," tutur siswa itu lagi dengan sangat berani.

Kini, kasus ini telah ditindaklanjuti oleh Kapolsek Dusun Selatan. Iptu H Tonie selaku Kapolsek Dusun Selatan itu menyebutkan, kedua pihak tersebut telah menjalani proses mediasi.

Ketika ditangani polisi, siswa SMA tersebut sempat merengek dan menangis.

Dia merasa dirinya ditahan pihak kepolisian.

“Menindaklanjuti video viral yang beredar di masyarakat, kami telah memanggil siswa tersebut didampingi orang tuanya," kata Iptu H Tonie.

BACAAN LAINNYA:

• Hal hal yang Penting Diketahui Tentang Perubahan Teks Asli Sumpah Pemuda
• Kisah Nabi Samun yang Mampu Beribadah 100 Tahun
• Pendekar Romantis 06 Kitab Panca Longok Bagian 6

Dikeluarkan dari Sekolah

Siswa SMA berinisial HK mendapatkan sanksi berat usai menantang gurunya berkelahi.  HK dikeluarkan dari sekolah dan disarankan mengikuti paket C untuk mendapatkan ijazah SMA. Kendati demikian, pihak sekolah tetap memberikan kebijakan kepada HK untuk mengikuti ujian paket C. Alasannya karena siswa tersebut sudah hampir lulus.

HK memang dikenal memiliki sifat temperamental.  Dia pun disebut sering melawan gurunya di sekolah. Sebelum akhirnya dikeluarkan dari sekolah, pihak sekolah sudah pernah memberikan surat teguran ke HK terkait sifatnya yang suka melawan. 

HK dan orang tuanya juga sudah menandatangani surat perjanjian untuk tidak mengulangi perbuatannya. Namun sayang, HK tak kapok dan terus mengulangi perbuatannya.

Peristiwa tersebut memang harus menjadikan intropeksi bagi semua terutama bagi yang terlibat dalam dunia Pendidikan, dalam hal ini memang bagi kalangan guru menjadi beban, melakukan Tindakan sedikit keras demi meluruskan tingkah siswa malah di polisikan. Dibiarkan terus tapi berprinsip bahwa tugas guru untuk mendidik, semoga hal ini menjadikan jadi bahan diskusi dan pertimbangan berbagai pihak bukan hanya menjadi beban guru saja, tapi keterlibatan orang tua, masyarakat di luar dan terutama perumus Pendidikan, yang harus jelas mau dibawa kemana dunia Pendidikan kita. Klik di Sini

Sumber 

BANJAMASINPOST.CO.ID 

Location:

Berbagi :