PENDEKAR SAKTI BAYU SAMUDRA
DARI PANTAI LAUT SELATAN
Bagian 2
(Penulis :Undang Sumargana)
![]() |
PENDEKAR SAKTI BAYU SAMUDRA DARI PANTAI LAUT SELATAN |
Bagian 2
RAJA SASTRA-Terlihat segerombolan orang berpakaian hitam dipimpin oleh orang yang tinggi Hitam dengan penampilan sangar. Bayu bersembunyai dirimbunya pepohonan. Dia terus menguntit rombongan orang jahat itu, penasaran inilah awal mula ia harus mencoba membasmi kejahatan. Sebelum sampai di suatu pemukiman Bayu berniat menggagalkan perampokan itu. Ketika perampok tersebut beristirahat Bayu Bayu melontarkan pukulan Gunung Salju meskipun tidak menggunakan tenaga sepenuhnya. Para perompak yang sedang berkumpul merasakan dingin yang luar biasa semakin lama samikn dingin dan seolah mereka menahan gemetar karena dingin yang tiada tara. Sedangkan pimpinannya berada beberapa meter dari kumpulan anak buahnya dengan satu orang temannya, di timpuknya teman pimpinan si perampok dengan batu kecil ilmu totokan yang begitu hebat. Bayu meloncat secepat kilat telah berada dihadapan pimpinan perampok. Pimpinan perampok yang bergelar Si Golok Syetan. Sigolok Syetan terkejut sambil mundur beberapa Langkah.
“Siapa kau bocah?”
“Hahaha, Bayu tertawa kecil, Kau yang bergelar Si Golok syetan, pantas mukamu mirip syetan”.
“Tangkkap dia?” Si Golok Syetan tak sadar bahwa, anggotanya sudah dilumpuhkan semua,
‘’ Lihat semua anggotamu sudah tidak berdaya”
“Syetan Alas rupanya kau ingin merasakan ketajaman golokku” Dia baru sadar bahwa ia berhadapan bukan dengan orang sembarangan.
Wuuts sabetan goloknya mengarah ke leher bayu, tapi dengan Gerakan yang tak terkira bayu sudah berada di belakang Si Golok Syetan, sepakan kakinya membuat gerakat Si Golok Syetan meluncur ke depan. Tapi dia cepat menguasai dirinya, dia membalik kebelakang sambil menggerakan goloknya yang seolah-olah akan membelah kepala Bayu. Bayu hanya duduk sambal menggerakan dua jarinya ke atas. Tap ditangkapnya golok dengan dua jari, Hawa panas menyebar ke tangan Sigolok Syetan terpaksa dilepaskannya golok tersebut. Merah padam muka si Golok Syetan baru kali ini ia dipercundangi anak kecil.
Syetan Kau Siapa sebenarnya, nih terima Jurus Badak menabrak lawan.
Bayu hanya duduk dengan menrentangkan tangannya menggunakan jurus Badai menahan Samudra, Akibatnya Sigolok setan yang melabrak ke depan terbanting mundur ke Belakang. Secepat Kilat Bayu telah meringkus kaki Si Golok setan dan langsung dibawa loncat diikat pada dahan dengan Kaki di Atas dan kepala dibawah, Sigolok Syetan hanya bisa menahan sakit dengan napas yang ter engah-engah.
“Ketahuilah hai kau Golok Syetan dan anggota perompak lainnya,hari ini ku ampuni kau, tapi kalau suatu saat kau melakukan kejahatan mesti kau akan berhadapan dengan aku “Pendekar Bayu Samudra”. Pulanglah kalian hari ini sebelum aku melakukan Tindakan yang lebih keras lagi.
Tak lupa sebelum Bayu berkelebat menjauhi tempat itu, membebaskan totokan sala seorang penjahat dan mencabut pengaruh Pukulan Gunung Salju. Disela-sela rungkun mengintip seorang tua yang memata-matai kehadiran para perampok, dia segera berlari untuk Kembali ke kampungnya.
Diceritakannya ke penduduk kampung bahwa rombongan Perompak telah dipercundangi oleh Satria Belia yang begelar Pendekar Bayu Samudra. Antusias ia menceritakan kehebatan Bayu Samudra yang masih belia. Harapan penduduk semoga para perampok kapok tdak datang lagi kekampungnya.
Benar saja di tempat kejadian tadi para perompak telah pulih dan dia menyaksikan bagaimana ketuanya yang disegani hanya dalam waktu singkat dikalahkan oleh seorang Anak Muda. Luar biasa kehebatan Anak Muda itu. Dan kepercayaan kepada ketuanya yang suka sesumbar mulai mengendur, Malah dalam hati berniat mengundurkan diri dari dunia kejahatan.
Bayu setelahnya kejadian itu berkelebat kearah kampung yang menjadi tujuan perampok, ia tiduran di atas dahan takut para perampok meneruskan niat jahatnya, Tapi sampil pukul 03.00 tak ada kejadian apa -apa langsung saja ia mandi di telaga ayang ada dipinggir kampung, untuk kemudian dia telah berada disurau kecil sampai subuh tiba.
Penduduk kampung sudah pada berdatangan untuk melakukan sholat subuh, Mereka pada heran melihat kehadiran pemuda yang diceritakan semalam, tapi tak ada yang berani menegur, baru setelah shalat subuh ketua kampung yang semalam menyaksikan sendiri menyapanya.
“Nak kau yang semalam menghadang Para perompak, terima kasih-terima kasih nak”, semuanya pada bersalaman, menyodorkan tangan.
“Nak ayo kerumahku sekalian ke Bale Kampung”
“Jangan merepotkan Pak Tua, aku bukan siapa-siapa, hanya kebetulan saja aku bertemu dengan perampok yang akan mendatangi kampung ini”.
“jangan terlalu merendah Nak, aku tau kehebtanmu, Ayolah kita pergi kerumahku, Anak muda itu menuruti ajakan Ketua Kampung, ia tidak mau mengecewakan penduduk di kampung itu.
Kehadiran pemuda belia itu sudah tersebar kepelosok kampung, malah yang menjadi cerita utama, tentang kehebatan pemuda tersebut dalam mengalahkan Perampok Ganas hanya dengan sekilat. Mereka pada berdatangan dengan membawa makanan ke Bale Kampung. Akhirnya pemuda itu di tahan untuk berada dikampung beberapa hari, pemuda itu tak mampu menolak, menjaga perasaan orang kampung. Para penduduk merasa gembira, semangatnya timbul Kembali, yang penting dari kehadiran pemuda tanggung tersebut menumbuhkan keberanian dan percaya diri pada penduduk kampung diwilayah Desa Sukahurip, yang termasuk Kecamatan Cipatujah sekarang.
Pagi baru saja tiba, setelah 3 hari tinggal di sukahurip pemuda itu berpamitan dengan diantarkan tatapan sedih dan kekaguman dari penduduk, malah banyak penduduk yang mengantar kepergianya dengan air mata. Pemuda Hebat,pemuda sholeh kata kepala kampung berguman dalam hatinya. Bacaan qur’anyya waktu jadi imam benar-benar pasih, dan suaranya begitu merdu. tingkahnya begitu sopan dan merendah, Padahal dia pendekar Hebat yang mungkin sulit tandingannya. Apalagi dia masih sangat muda. Pemuda tanggung baru enam belas tahun tapi tingkahnya berwibawa seperti orang dewasa.
Setelh jauh dari tatapan penduduk bayu berjalan dengan cara meloncat dari pucuk pohon ke pohon lain, seolah olahia hanya berkelebat seperti bayangan. Kalau harus menyebrang sungai, ia berjalan di atas air sungguh suatu ilmu meringankan tubuh yang telah mencapai tarap kesempurnaan. Ketika ia sampai di pemukiman penduduk, Ia melihat dua kelompok orang pada melugas golok seolah-olah dua kelompok tersebut di bakar api kemarahan.
“aku harus mengamankannya dan tidak boleh membiarkan terjadi pertumpahan darah. Pikirnya”. Ia mengintip dari rimbunnya pucuk pohon, dua rombongan semakin dekat dan disaat dua rombongan tersebut hampir melebur dalam tawuran. Bayu mengeluarkan suara yang begitu bergema dengan mengerahkan ajian peluruh Jiwa.
“Berhenti kau hai manusia jangan tumpahkan darahmu dalam tujuan yang tak tentu” Akibat dari suara yang mengema tadi semua golok yang dipegang pada jatuh dan Langkah mereka berhenti seolah - olah terpaku ke bumi.
“Ada apa kalian tidakkah kalau ada persoalan diselesaikan dengan baik-baik?” semuanya pada membisu dan akhirnya mereka pada sadar hampir saja pertumahan darah terjadi kalau tidak datang pemuda itu. Pemuda itu sudah meloncat berada di tengah-tengah kelompok yang akan bertengkar.
“Siapakah kau anak Muda kenapa kau menghalangi maksud kami”
“sabarlah kau Kek, aku hanyalah orang tak berguna yang kebetulan lewat saja”
“Perkenalkan nama saya Bayu Samudra”, mendengar nama tersebut semua orang terkejut dan mengambil sikap hormat, pada pemuda belia tersebut.
Ternyata kehadiran Bayu Samudra yang baru beberapa hari turun gunung, sudah tersebar keseluruh pelosok.
Tiba -tiba ketajamannya penciumannya tertuju pada lelaki yang telah ditotok waktu Bersama Si Golok Syetan.
“Hai orang yang pernah Bersama Golok Syetan datanglah kehadapanku”
Sukanta merasa terkejut ternyata kehadirannya diketahui oleh Bayu Samudra. Dengan rasa takut ia menghampiri Bayu Samudra dan langsung bersimpuh dihadapan Bayu.
“Tak perlu bersimpuh, aku adalah sama dengan kau mahluk yang tak patut kau sembah coba ceriterakan apa yang terjadi”
“Sukanta menceritakan bahwa penyebab keributan yang terjadi karena dirinya, Sebagian dari mereka mengetahui bahwa aku bekas perampok, dan mau mengusirku, dan Sebagian lagi mereka menerimaku karena mereka tahu bahwa aku akan insaf Kembali ke jalan yang benar”.
“Betulkah kau mau bertobat?”
“Ya Pendekar, sejak kejadian ketuaku dan semua anggotaku dipercundangi, Sebagian pada melarikan diri dan Sebagian lagi ikut Si Golok Iblis. Termasuk aku, Tapi sulitnya kehadiranku di terima masyarakat”
“Sudahlah biar aku menyelesaikan persoalan ini”
“Saudara-saudaraku ketahuilah bahwa dia memang bekas perampok, dia telah bertemu denganku Bersama rombongan perempok yang dipimpin Si Golok Syetan. Dia berniat insaf Kembali ke jalan yang benar, Apa salahnya kita terima dan beri dia kesempatan”
“Tidakah dia hanya pura-pura padahal dia menjadi mata mata Si Golok Syetan” Kata ketua kelom[pok yang membenci kehadiran Sukanta.
“Aku jaminnanya dan aku yang akan menghadapi langsung bila Si Golok Syetan berulah lagi”. Semua terdiam semua percaya pada pendekar Muda Bayu Samudra.
“Saudara-saudaraku, kalau memang kehadiranku telah membuat resah, dan perpecahan biarlah aku menjauhi pergi dari sini”.
“Maapkanlah Aku Sukanta!” Ketua kelompok sebelah menghampiri dan merangkul Sukanta, keduanya berpelukan dan diikuti anggota kelompok lainnya, semuanya saling memaafkan dengan perasaan penyesalan.
Setelah reda sukanta “merangkul Bayu Samudra, “Terima kasih pendekar, kau telah menyelamatkan kami dan penduduk ini dari pertumpahan darah”
“Sudahlah, yang penting kau baik-baik saja dan perlihatkanlah bahwa kau berubah menjadi baik”.
Meskipun Bayu di tahan oleh penduduk di sana, tapi bayu tetap berpamitan melanjutkan perjalanan.
Kepergian Bayu diantar tatapan kekaguman semua penduduk. “Bayu Segara Pendekar hebat berhati mulia,” Guman hati penduduk yang menyaksikan kepergian Bayu Segara.
Perjalanan Bayu Segara sampai di dekat warung nasi, Bayu menghampiri tempat itu, Namun baru saja selesai makan, datang 4 orang dengan sikaap pongah ia mennyingkirkan yang lain, melihat kedatangan orang itu yang ada disana terlihat seperti ketakutan, Cuma seorang Kakek Tua yang duduk di pojok yang terlihat tenang,
“Hati hatilah, anak muda, dia pendekar Sadis yang bergelar, Raja Iblis dari Gunung burangrang” Kakek itu mengirimkan suara halus lewat penyaluran tenaga dalam.
“Hemh tinggal kakek peot dan bocah ingusan yang duduk di sini, mereka belum tau siapa kita, Hahahaha”. Tiba-tiba orang yang tertawa tadi tangannya kaku dan mulutnya tidak bisa di tutup Kembali, Rupanya diam diam Bayu menotok orang tersebut dengan lemparan batu kecil.
Pendekar Sadis sadar bahwa kehadiran dua orang itu yang menotok salah seorang rombongannya.
“Tangkap tuh Kekek Peyot itu” pendekar Iblis memerintahkan dua orang anak buahnya. Kakek itu melesat keluar diikuti oleh pengikut pendekar sadis.
“Pendekar Sadis kau lawan ku”. Bayu Segara menantang Si Pendekar Iblis sambal melesat keluar.
“Anak ingusan bisa apa kau?” Keduanya sudah berada di luar, langsung saja Pendekar Iblis mengirimkan tendangannya kea rah dada Bayu Segara. Bayu hanya menghindar dan menjentiknya dengan ujung jari, tapi terasa oleh Si Pendekar sadis panas dan kesemutan.
“Syetan ngelunjak kau terimalah pukulanku, Bayu menangkisnya dengan tangan kanan, Tapi akibatnya Si Pendekar Iblis meringis kesakitan terasa tangannya seperti membentur batu keras.
“Hebat juga kau, nih terima jurus api neraka”, Gumpalan api meluncur dengan cepat, tapi gulungan api tersebut bayu tangkap dan dilontarkan Kembali ke pendekar Iblis. Si pendekar Iblis meloncat hampir saja dia kena sambaran api yang dilontarkannya.
Si Kakek yang telah duduk tenang telah melumpuhkan dua lawannya, kagum melihat jurus jurus yang digunakan anak muda tersebut, dia begitu mengenal jurus-jurusnya. Dia menduga bahwa anak itu murid Abiyasa Kakak seperguruannya. Tapi Kakek itu tidak mau menduga-duga. Sewaktu Si Pendekar Iblis repot menghindari serangan Bayu Segara, Kakek itu mengirimkan suara halusnya tinggalkan saja oreng jahat ini, tak ada gunanya melayani mereka. Kakek dan Bayu Segara melesat meninggalkan tempat itu sambil melemparkan uang kepada yang punya warung, sedangkan Pendekar Iblis hanya bisa berteriak tanpa mengejarnya.
BACAAN LAINNYA
- PENDEKAKTI BAYU SAMUDRA DARI PANTAI LAUT SELATAN
- 10 JENIS SEPEDA PALING POPULER BERDASARKAN KEGUNAANNYA
- MISTERI KEANGKERAN HUTAN SANCANG DIBALIK KEINDAHAN SEBAGAI TEMPAT WISATA
“Jangan Kabur Kau bocah ingusan?” Padahal dalam hatinya mengakui bahwa lawannya itu begitu hebat, baru beberapa jurus ia sudah terdesak, apalagi melihat dua pengikutnya tergeletak. Anak Muda kita Bersama sampai di sini, kuharap 2 tahun lagi kau bisa menyusul aku di Kaki Gunung Galunggung. Tanyakan Saja Adiayaksa.
Si Kakek Misterius itu berkelebat dan Bayu Segara melanjutkan perjalanan.
Akhirnya ia sampai di daerah Cikawung Ading, masih daerah pesisir laut Selatan. KLIK DI SINI
BERSAMBUNG BAGIAN 3
Posting Komentar untuk " PENDEKAR SAKTI BAYU SAMUDRA DARI PANTAI LAUT SELATAN BAGIAN 2"